KATA PENGANTAR
Manusia
adalah makhluk istemewa yang diciptakan oleh Tuhan karena memiliki akal budi.
Melalui akal budi manusia dapat hidup sesuia dengan apa yang ada tempat dimana
ia hidup. Manusia juga selalu berkembang dari tahap tertentu menuju tahap
tertentu.
Perkembangan
yang dialami oleh manusia menjadikan dia lebih matang dalam menjalani kehidupan
ini. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin
hubungan secara intim dengan lawan jenisnya.
Hurlock
(1993) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada
salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian
diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.
Dari
segi fisik, masa dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik.
Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi sedikit-demi
sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua. Segi emosional, pada masa
dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang
didukung oleh kekuatan fisik yang prima.
Oleh
karena itu, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa
awal adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan fisik daripada kekuatan
rasio dalam menyelesaikan suatu masalah. Saya berharap bahwa semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan penulis dalam menjalani panggilan hidup ini sebagai
seorang calon pendidik yang baik.
LATAR BELAKANG
Manusia
adalah makhluk sosial dan saling terkait satu sama lain, sehingga akan
membentuk kelompok-kelompok kecil yang notabenenya adalah sebuah komunitas dan
akan berbaur membentuk komunitas besar. Satu dengan yang lainnya akan saling
berinteraksi, entah berinteraksi positif (saling tolong-menolong, gotong
royong, bekerja sama) maupun interaksi negatif (saling menjatuhkan, menindas,
mengadu domba, dll).
Hubungan
atau interaksi antar manusia perlu adanya aturan yang mampu mengubah atau
menjadikan tatanan yang buruk menjadi lebih baik.Pengelompokan manusia
berdasarkan usia akan membantu dalam berinteraksi dengan mereka. Interaksi
dengan anak-anak sudah barang tentu berbeda dengan orang dewasa.
Dewasa
awal atau yang sering disebut juga dengan dewasa muda, yaitu antara umur 20-40
tahun merupakan tahap perkembangan yang paling dinamis sepanjang rentang
kehidupan manusia, sebab seseorang mengalami banyak perubahan-perubahan
progresif secara fisik, kognitif maupun psikososio-emosional, untuk menuju
integrasi kepribadian yang semakin matang dan bijaksana.
Seorang
dewasa muda telah menunaikan tugas perkembangan masa remaja seperti telah
menyelesaikan pendidikan menengah maupun atas, mengikuti dan menamatkan
pendidikan tinggi(universitas), meniti dan meraih puncak karir, menikah,
membentuk dan membina keluarga baru, berpartisipasi sebagai warga negara yang
aktif dan produktif untuk memantapkan status sosial ekonomi keluarga dan
sebagainya.
Pemerintah
Negara Indonesiapun menaruh perhatian terhadap dewasa muda, karena mereka akan
menduduki posisi kepemimpinan bangsa dimasa depan, sehingga perlu dibentuk
kementrian pemuda. Mengingat betapa peran strategis yang penting pada kaum
muda, maka sudah selayaknya memikirkan, memahami dan membuat kebijakan yang
tepat bagi mereka.
Pengertian Masa
Dewasa Awal.
Dewasa
awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan
pencarian identitas diri. Pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat
sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya.
Dewasa
Awal merupakan satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja. Ia
dianggap kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia berada
pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini,
seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap
pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi
dilema antara pekerjaan dan keluarga.
Berbagai
masalah mulai timbul terutama dalam perkembangan karir dan juga hubungan dalam
keluarga.Dan masalah yang timbul tersebut merupakan salah satu bagian dari
perkembangan sosio-emosional. Sosioemosional adalah
perubahan
yang terjadi pada diri setiap individu dalam warna afektif yang menyertai
setiap keadaan atau perilaku individu.
Menurut Para Tokoh
1) Menurut Teori Erikson,Tahap
Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur 20 an ke 30
an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab yang
lebih berat. Pada tahap ini juga hubungan intim mulai berlaku dan berkembang.
2) Schaie &
Willis (1991) menyatakan bahwa tidaklah mudah untuk mendefiniskan bahwa
seseorang sudah menjadi dewasa, karena tidak ada kondisi yang sama persis yang
dapat diterapkan pada semua orang
3) Hurlock (1990)
mendefinisikan dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya
dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya.
4) Vaillant (dalam
Papalia, dkk, 1998) membagi fase dewasa menjadi tiga, yaitu masa pembentukan,
masa konsolidasi dan masa transisi. Masa pembentukan dimulai pada usia 20
sampai 30 tahun dengan tugas perkembangan mulai memisahkan diri dari orang tua,
membentuk keluarga dengan pernikahan, dan mengembangkan persahabatan. Masa
konsolidasi, usia 30 sampai 40 tahun merupakan masa konsolidasi karier dan
memperkuat ikatan perkawinan, sedangkan masa transisi sekitar usia 40 tahun
merupakan masa meninggalkan kesibukan pekerjaan dan melakukan evaluasi terhadap
hal yang telah diperoleh
Ciri-Ciri Masa Awal
Dewasa
Dewasa
awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru
dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari
masa remaja, sehingga ciri-ciri masa dewasa awal tidak jauh berbeda dengan masa
remaja. Ciri-ciri masa dewasa awal menurut Hurlock (1986):
1. Masa dewasa awal
sebagai usia reproduktif. Masa dewasa awal adalah masa usia reproduktif. Masa
ini ditandai dengan membentuk rumah tangga. Pada masa ini khususnya wanita,
sebelum usia 30 tahun, merupakan masa reproduksi, dimana seorang wanita siap
menerima tanggung jawab sebagai seorang ibu. Pada masa ini, alat-alat
reproduksi manusia telah mencapai kematangannya dan sudah siap untuk melakukan
reproduksi.
2. Masa dewasa awal
sebagai masa bermasalah. Setiap masa dalam kehidupan manusia, pasti mengalami
perubahan, sehingga seseorang harus melakukan penyesuaian diri kembali terhadap
diri maupun lingkungannya. Demikian pula pada masa dewasa awal ini, seseorang
harus banyak melakukan kegiatan penyesuaian diri dengan kehidupan perkawinan,
peran sebagai orang tua dan sebagai warga negara yang sudah dianggap dewasa
secara hukum.
3. Masa dewasa awal
sebagai masa yang penuh dengan ketegangan emosional. Ketegangan emosional
seringkali ditampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau
kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada
umumnya bergantung pada tercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan
yang dihadapi pada suatu saat tertentu atau sejauh mana sukses atau kegagalan
yang dialami dalam penyelesaian persoalan.
4. Mada dewasa awal
sebagai masa ketergantungan dan perubahan nilai. Ketergantungan disini mungkin
ketergantungan kepada orang tua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa
atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai
pendidikan mereka. Sedangkan masa perubahan nilai masa dewasa awalterjadi
karena beberapa alasan seperti ingin diterima pada kelompok orang dewasa,
kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.
Ciri-Ciri
Perkembangan Fisik
Dewasa
awal adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut Anderson (dalam
Mappiare : 17) terdapat 7 ciri kematangan psikologi, ringkasnya sebagai
berikut:
a. Berorientasi
pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang berorientasi pada
tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri
sendri atau untuk kepentingan pribadi.
b. Tujuan-tujuan
yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien; seseorang yang
matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas dan
tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara cermat dan tahu mana pantas dan
tidak serta bekerja secara terbimbing menuju arahnya.
c. Mengendalikan
perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan
sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam mengerjakan sesuatu
atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri,
tetapi mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain.
d. Keobjektifan;
orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha mencapai keputusan dalam
keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan.
e. Menerima
kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis, paham bahwa
dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik-kritik dan
saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya.
f. Pertanggungjawaban
terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada
orang lain membantu usahan-usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis
diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya
secara sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap
dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
g. Penyesuaian
yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang memiliki cirri
fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-kenyataan yang
dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
B. ASPEK-ASPEK
PEKEMBANGAN
Secara
umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah mereka
yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock
(1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara
fisik (physically trantition) transisi secara intelektual(cognitive
trantition), serta transisi peran sosial (social role
trantition).
1. ASPEK
PERKEMBANGAN FISIK
Dari
pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang
mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini,
seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi
sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). la
tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana
layaknya seperti orang dewasa lainnya. Penampilan fisiknya benar-benar matang
sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya
bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak secara bertanggung
jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya). Segala
tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya
bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum
(misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai pula
dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan
suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi. Dengan demikian aspek-aspek
perkembangan fisik meliputi beberapa hal yaitu:
ü
Kekuatan dan energi
Selepas dari
bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha menyalurkan seluruh
potensinya untuk mengembangkan diri melalui jalur karier. Kehidupan karier, sering
kali me-nyita perhatian dan energi bagi seorang individu. Hal ini karena mereka
sedang rnerintis dan membangun kehidupan ekonomi agar benar-benar mandiri dari
orang tua. Selain itu, mereka yang menikah harus rnemikirkan kehidupan ekonomi
keluarga. Oleh karena itu, mereka memiliki energi yang tergolong luar biasa,
seolah-olah mempunyai kekuatan ekstra bila asyik dengan pekerjaannya.
ü
Ketekunan
Untuk dapat
mencapai kemapanan ekonomis (economically established), seseorang
harus memiliki kemauan kerja keras yang disertai ketekunan. Ketika menemukan
posisi kerja yang sesuai dengan minat, bakat, dan latar belakang pendidikannya,
mereka umumnya akan tekun mengerjakan tanggung jawab pekerjaannya dengan baik.
Ketekunan merupakan salah satu kunci dari kesuksesan dalam meraih suatu karier
pekerjaan. Pada mereka yang masih membujang apabila pekerjaan tidak sesuai
dengan kariernya maka ia akan mencari pekerjaan yang lain. Sedangkan bagi
mereka sudah menikah akan terus mengembangkan kariernya walaupun tidak sesuai
dengan bidang kariernya karena takut mengalami kegagalan. Sejak saya berusia 22
tahun, saya sempat mendaftarkan di universitas lain. Setelah dinyatakan lulus
saya tidak ingin lagi untuk melanjutkan kuliah karena karena tidak sesuai
dengan keinginan dan karier saya, maka saya memilih untuk melanjutkan cita-cita
saya sebagai seorang calon imam.
ü
Motivasi
Maksud dari
motivasi di sini ialah dorongan yang berasal dari kesadaran diri sendiri untuk
dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Dengan kata lain, motivasi
yang dimaksudkan ialah motivasi internal. Orang yang merniliki motivasi
Internal, biasanya ditandai dengan usaha kerja keras tanpa dipengarahi
lingkungan eksternal, pada dasarnya seseorang akan bekerja secara tekun sampai
benar-benar mencapai suatu tujuan yang diharapkan, tanpa putus asa walaupun
memperoleh hambatan atau rintangan dari lingkungan eksternal. Ketika saya mau
melanjutkan pendidikan ke Tahun Orintasi Rohani, saya dinyatakan tidak lulus
karena sakit. Oleh karena itu saya harus mencari jalan lain. Namun karena
motivasi yang begitu kuat untuk menjadi imam maka saya berjuang untuk melakukan
pengobatan. Keberadaan saya selama di luar ada banyak berbagai macam pengaruh
dari lingkungan tetapi tidak pernah menghalang motivasi saya untuk menjadi
imam.
2. ASPEK
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Masa
perkembangan dewasa muda (young adulthood] ditandai dengan
keinginan mengaktualisasikan segala ide dan pemikiran yang dimatangkan selama
mengikuti pendidikan tinggi (universitas/akademi). Mereka bersemangat untuk
meraih tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi (mapan). Ketika memasuki masa
dewasa muda, biasanya individu telah mencapai penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang matang. Dengan modal itu, seorang individu akan siap untuk menerapkan
keahlian tersebut ke dalam dunia pekerjaan. Dengan demikian, individu akan
mampu memecahkan masalah secara sistematis dan mampu mengembangkan daya
inisiatif-kreatimya sehingga ia akan memperoleh pengalaman-pengalaman baru.
Dengan pengalaman-pengalaman tersebut, akan semakin mematangkan kualitas
mentalnya.
v
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN MENTAL MENURUT TURNER DAN HELMS
Para ahli
psikologi perkembangan, seperti Turner dan Helms (1995) mengemukakan bahwa ada
dua dimensi perkembangan mental, yaitu (1) dimensi perkembangan mental
kualitatif (qualitative mental dimensions] dan (2) dimensi
perkembangan mental kuantitatif (quantitative mental dimensions}.
Dimensi Mental
Kualitatif (Qualitative Mental Dimensions)
Menurut Turner
dan Helms (1995), dewasa muda bukan hanya mencapai taraf operasi formal,
melainkan telah memasuki penalaran postformal (post-formal
reasoning). Kemampuan ini ditandai dengan pemikiran yang bersifat
dialektikal (dialectical thought], yaitu kemampuan untuk memahami,
menganalisis dan mencari titik temu dari ide-ide, gagasan-gagasan, teori-teori,
pendapat-pendapat dan pemikiran-pemikiran yang saling kontradiktif
(bertentangan) sehingga individu mampu menyintesiskan dalam pemikiran yang baru
dan kreatif. Gisela Labouvie-Vief (dalam Turner dan Helms, 1995} setuju kalau
operasi formal lebih tepat untuk remaja, sedangkan dewasa muda mampu memahami
masalah-masalan secara logis dan mampu mencari inti sari dari hal-hal yang
bersifat paradoksal sehingga diperoleh pemikiran baru.
Dimensi Mental
Kuantltatif (Quantitative Mental Dimensions)
Biasanya,
menurut Turner dan Helms (1995), untuk mengetahui kemampuan mental secara
kuantitatif diperlukan suatu pengukuran yang menggunakan skala angka secara
eksak atau pasti. Dalam suatu penelitian longitudinal yang dilakukan sekitar
tahun 1930 dan 1940, ditemukan bahwa taraf inteligensi cenderung menurun. Latar
belakang proses penurunan ini dikarenakan perbedaan faktor pendidikan ataupun
status sosial ekonomi (status of econo-sociafy. Individu yang
memiliki latar belakang pendidikan ataupun status sosio-ekonomi rendah karena
jarang memperoleh tantangan tugas yang mengasah kemampuan kecerdasan sehingga
cenderung menurun kemampuan intelektualnya secara kuann’tauf. Sebaliknya,
individu yang memiliki taraf pendidikan ataupun status sosio-ekonomi yang
mapan, berarti ketika bekerja banyak menuntut aspek pemikiran intelektual
sehingga intelektualnya terasah. Dengan demikian, kemampuan kecerdasannya makin
baik.
v
TIPE-TIPE INTELEKTUAL PADA MASA DEWASA AWAL
Sementara itu,
setelah melakukan serangkaian penelitian jangka panjang, para ahli (seperti
Baltes dan Baltes, Baltes dan Schaie, Willis dan Baltes}, menyimpulkan ada
beberapa tipe intelektual, yaitu inteligensi kristal (cristalized
intelligence), fleksibilitas kognitif (cognitive
flexibility], fleksibilitas visuo-motor (visuomotor flexibility], dan
visualisasi (visualization)(Turner dan Helms, 1995).
ü Visualisasi,yaitu
kemampuan individu untuk melakukan proses visual. Misalnya, bagaimana individu
memahami gambar-gambar yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
ü Fleksibilitas
kognitif adalah kemampuan individu memasuki dan menyesuaikan diri
dari pemikiran yang satu ke pemikiran yang lain
ü fleksibilitas
Visuamotor adalah kemampuan untuk menghadapi suatu masalah dari yang
mudah ke hal yang lebih sulit, yang memerlukan aspek kemampuan visual/motorik
(penglihatan, pengamatan, dan keterampilan tangan).
ü Inteligensi
kristal adalah fungsi keterampilan mental yang dapat dipergunakan
individu itu, dipengaruhi berbagai pengalaman yang diperoleh melalui proses
belajar dalam dunia pendidikan.
3. ASPEK PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL
Sebagian besar
golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf universitas
dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Selain
bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru,
memelihara anak-anak dan tetap harus memperhatikan orang tua yang makin tua.
Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan
hidupnya yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst
(Turner dan Helms, 1995} mengemukakan tugas-tugas perkembangan
dewasa muda, di antaranya :
v Mencari
dan Menemukan Calon Pasangan Hidup. Setelah melewati masa
remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual)
sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan
seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang
syah(perkawinan resmi)
v Membina
Kehidupan Rumah Tangga. Papalia, Olds, dan Feldman (1998;
2001} menyatakan bahwa golongan dewasa muda berkisar antara 21-40. Dari
sini, mereka mem-persiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri
secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang
mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan
sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru.
v Menjadi
Warga Negara yang Bertanggung Jawab. Warga negara yang baik
adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di
tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat
dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku.
v Meniti
Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi Rumah Tangga.Usai
menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas,
umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya.
Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi
kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya. mereka juga harus dapat
membentuk, membina dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan
sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat
menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing.
Dampak usia,
seks, dan faktor keluarga terhadap perkembangan karier dan kepuasan kerja.
Dampak usia
terhadap perkembangan karier adalah individu yang memasuki fase dewasa awal di
dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja
karena alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki
kemampuan aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja
yang lebih tua. Mereka cenderung gesit dan cekatan dalam bekerja sehingga mampu
mencapai tahap pekerjaan yang mapan atau telah mencapai puncak karier, akan
tetapi mereka kurang bijaksana dalam bekerja. Kepuasan pada suatu pekerjaan
memiliki kaitan yang erat dengan proses kehidupan, indikasi-indikasi kepentingan
ini berkaitan dengan aspek kesetiaan (loyalitas) dan kesehatan. Ketika orang
yang bekerja mengalami ketidakpuasan dengan hasil pekerjaannya, keadaan ini
seringkali dipengaruhi oleh sejenis stressor yang kuat. Adapun
stressor-stressor tersebut dapat berupa:
Ø Masalah
seksual
Ø
Kurangnya dukungan dari keluarga
Ø Gaji
yang kecil
Ø
Pekerjaan yang monoton
Ø Bekerja
dalam waktu yang terlalu lama
Ø Ada
masalah dengan atasan
Ø Tidak
ada pembagian yang jelas dalam pekerjaan
4. KESEHATAN
Masa dewasa awal
adalah masa dimana seseorang mencapai puncak kemampuan fisik dengan kondisi
yang paling sehat. Namun pada masa ini kemampuan fisik individu juga mulai
menurun. Kekuatan dan kesehatan otot mulai menunjukkan penurunan sekitar umur
30-an. Pada masa ini beberapa individu berhenti berpikir tentang bagaimana gaya
hidup pribadi akan mempengaruhi kesehatan hidup mereka selanjutnya pada
kehidupan dewasa. Dalam studi longitudinal, kesehatan fisik di usia 30 tahun
dapat memprediksikan kepuasan hidup pada usia 70 tahun yang mana lebih banyak
terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Pada masa dewasa awal, sistem indera
individu menunjukkan sedikit perubahan, tetapi lensa mata kehilangan
elastisitasnya dan menjadi kurang mampu mengubah bentuk dan fokus pada benda-benda
yang berjarak dekat. Kemampuan pendengaran mencapai puncak pada masa remaja dan
tetap konstan pada permulaan dewasa awal, tetapi mulai mengalami penurunan pada
akhir masa dewasa awal. Pada pertengahan sampai menjelang akhir 20-an, jaringan
lemak tubuh bertambah. Kondisi kesehatan dewasa muda dapat ditingkatkan dengan
mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan. Menurut Hurlock, puncak efisiensi
fisik biasanya dicapai pada usia pertengahan dua puluhan, setelah itu terjadi
penurunan lambat laun hingga awal usia empat puluhan. Oleh karena itu, pada
masa dewasa muda lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah secara fisik
sehingga penyesuaian fisik berjalan dengan baik. Pada masa ini individu sudah
menyadai adanya kekurangan fisik pada dirinya namun juga menyadari bahwa ia
tidak dapat menghapus kekurangannya tapi masih mampu untuk memperbaiki
penampilan, hal ini menimbulkan minat yang menyangkut pada diet, olah raga dan
aspek kecantikan. Minat akan penampilan ini akan berkurang menjelang usia tiga
puluhan karena dirasa semakin kuatnya ketegangan dalam pekerjaan dan rumah
tangga.
Tugas-tugas
Perkembangan pada Masa Dewasa Awal
Optimalisasi
perkembangan orang dewasa awal mengacu pada tugas-tugas perkembangan dewasa
awal menurut R.J. Havighurs, 1953 (dalam Hurlock, 1986), mengemukakan rumusan
tugas-tugas perkembangan masa dewasa awal sebagai berikut :
1. Memilih
teman (sebagai calon istri atau suami)
2. Belajar
hidup bersama dengan suami/istri
3. Mulai
hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
4. Mengelola
rumah tangga
5. Mulai
bekerja dalam suatu jabatan
6. Mulai
bertanggung jawab sebagai warga negara
Dan secara
umum, tugas perkembangan masa dewasa awal meliputi:
1. Pekerjaan
Seorang
individu diharapkan sudah mendapatkan suatu pekerjaan yang layak ketika ia
berada pada masa dewasa dini sehingga ia bisa dianggap mampu dan mempunyai
peran atau posisi dalam masyarakat.
2. Pengakuan
Sosial
Masa ini adalah
masa dimana seseorang ingin mendapatkan legalitas dan pengakuan dari
masyarakat/kelompok sekitarnya. Ia menerima tanggungjawab sebagai warga Negara
dan akan bergabung dengan komunitas social yang cocok dengannya.
3. Keluarga
Pada masa ini
seseorang mulai mencari dan memilih pasangan hidup yang cocok, lalu menikah, mempunyai
anak, kemudian membina rumah tangga. Ia mempunyai peran baru yaitu sebagai
orang tua.
KESIMPULAN
Masa dewasa
adalah masa yang sangat panjang (20 – 40 tahun), dimana sumber potensi dan
kemampuan bertumpu pada usia ini. Masa ini adalah peralihan dari masa remaja
yang masih dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang menuntut kemandirian
dan diujung fase ini adalah fase dewasa akhir, dimana kemampuan sedikit demi
sedikit akan berkurang. Sehingga masa dewasa awal adalah masa yang paling penting
dalam hidup seseorang dalam masa penitian karir/pekerjaan/sumber penghasilan
yang tetap.
Masa ini juga
adalah masa dimana kematangan emosi memegang peranan penting. Seseorang yang
ada pada masa ini, harus bisa menempatkan dirinya pada situasi yang berbeda;
problem rumah tangga, masalah pekerjaan, pengasuhan anak, hidup berkeluarga,
menjadi warga masyarakat, pemimpin, suami/istri membutuhkan kestabilan emosi
yang baik.
SARAN
Dalam makalah
ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak hal yang harus dilengkapi demi
perkembangan kemampuan penulis dan para pembaca. Oleh karena itu, Segala
bentuk masukan atau saran dan usulan yang sifatnya mendukung penulisan ini,
amat sangat diharapkan bukan semata-mata demi sempurnanya tulisan ini sendiri
melainkan juga demi penghayatan akan dalam kehidupan sehari.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Ayu,
Ida. Jurnal: Perbedaan Sikap Terhadap Perilaku Seks Maya Berdasarkan
Jenis Kelamin pada Dewasa Awal. Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma:dayu_sarasvaty@yahoo.com.
Ø
Drs.Johan W Kandau.1991, Psikologi Umum, Jakarta; PT.Gramedia
Pustaka Utama.
Ø
Hurlock,E.B.1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Ø
Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha
Nasional.
Ø SUMBER
INTERNET
Ø Agoes
Dariyo. 2003, Psikologi Perkembangan Dewasa
Ø Muda,Jakarta;PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia
Ø Elizabeth B. Hurlock; Psikologi
Perkembangan. Jakarta : Bumi Aksara
Ø John W. Santrock. 2002.Life Span
Development. Jakarta; PT Erlangga.
Bandar Togel Terpercaya
ReplyDeleteSITUS TOGEL TERBAIK
AGEN TOGEL TERBAIK 2021
MBO128 BANDAR TOGEL TERPERCAYA 2021
Masih Bingung untuk cari Situs togel online terpercaya?
Yung langsung gabung di Agen Togel Terpercaya MBO128
Menyediakan permainan Togel dengan pasaran yang lengkap
Untuk pendaftaran bisa langsung Klik link berikut :
https://mbo128.com/togel
Banyak juga permainan lainnya, Langsung daftar melalui link di bawah :
https://mbo128.net/register/FAC48C4A
KONTAK :
WhastApp: 0852-2255-5128
Transaksi bisa dilakukan melalui Via :
• PULSA ( Telkomsel , XL – Axis ) Bisa isi dari Counter / Transfer Pulsa / Alfamart dan Indomaret TANPA POTONGAN PULSA
• BANK ( BCA, Mandiri, BNI, BRI, Danamon, Permata,Semua Bank Nasional dan Daerah )
• E-Money ( OVO, Dana, LinkAja, PayPro, GoPay)
Sabung ayam online merupakan salah satu taruhan olahraga ayam populer dikalangan pecinta aduan ayam . Pertarungan ayam ini hanya dengan 10k Anda sudah bisa melakukan taruhan disabung ayam. Untuk Anda ynag ingin mencoba mengikuti pertaruhannya, maka Anda bisa melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
ReplyDeleteDapatkan juga BONUS NEW MEMBER sebesar 10%
Menerima deposit dari seluruh Bank Di Indonesia, Dan semua uang digital seperti OVO, GOPAY, LINK AJA, DANA, JENIUS DLL.
Need More Info ??? Contact person Us : +6281297392623
KLIK DISINI UNTUK MENDAFTAR BOLAVITA